Sejarah Universitas Al Azhar dimulai pada abad ke-10 Masehi ketika Dinasti Fatimiyah membangun masjid dan universitas di Kairo. Universitas ini awalnya didirikan untuk mempelajari ilmu agama Islam, tetapi seiring berjalannya waktu, universitas ini juga mulai menawarkan program-program studi lain seperti kedokteran, hukum, dan sastra.
Menurut sejarahwan Islam, Prof. Hugh Kennedy, Universitas Al Azhar telah menjadi pusat pendidikan Islam yang terkemuka di dunia sejak berabad-abad lamanya. “Universitas Al Azhar telah berperan penting dalam mengembangkan pemikiran Islam serta memperluas pengetahuan umat Muslim,” ujar Prof. Kennedy.
Dalam perkembangannya, Universitas Al Azhar terus berkembang menjadi pusat pendidikan yang menarik minat mahasiswa dari berbagai negara. Menurut Dr. Mustafa al-Fiqi, seorang akademisi di Universitas Al Azhar, “Universitas ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat bertukar pikiran dan pengalaman antara mahasiswa dan para ulama.”
Sebagai salah satu universitas tertua di dunia, Universitas Al Azhar memiliki tradisi keilmuan yang sangat kuat. Banyak tokoh terkemuka dalam sejarah Islam yang pernah belajar dan mengajar di universitas ini. Salah satunya adalah Imam Syafi’i, seorang ulama besar yang dikenal sebagai bapak dari salah satu mazhab dalam Islam.
Dengan begitu banyak sejarah dan tradisi keilmuan yang dimiliki, Universitas Al Azhar tetap menjadi salah satu universitas terkemuka di dunia hingga saat ini. Banyak mahasiswa yang berdatangan ke universitas ini untuk menimba ilmu dan memperdalam pemahaman agama Islam.
Sejarah Universitas Al Azhar memang kaya akan nilai-nilai keilmuan dan keagamaan yang sangat berharga. Universitas ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat untuk memahami dan meresapi ajaran Islam secara mendalam. Dengan demikian, Universitas Al Azhar tetap menjadi pusat pendidikan yang sangat berpengaruh dalam dunia Islam.
