Sejarah Universitas MH Thamrin dimulai dari pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN pada tahun 1962. STIE YKPN didirikan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan tinggi di bidang ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Prof. Dr. Firdaus, seorang pakar sejarah pendidikan, pendirian STIE YKPN merupakan langkah penting dalam perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia pada masa itu.
Pada tahun 2009, STIE YKPN kemudian berganti nama menjadi Universitas MH Thamrin sebagai bentuk penghargaan terhadap salah satu tokoh nasional, Mohammad Husni Thamrin. Menurut Prof. Dr. Ahmad, seorang ahli sejarah, perubahan nama tersebut juga sebagai upaya untuk memperkuat identitas universitas dan menginspirasi mahasiswa untuk mengikuti jejak perjuangan MH Thamrin dalam memajukan bangsa.
Universitas MH Thamrin telah berkembang pesat sejak pergantian nama tersebut. Banyak program studi baru yang ditawarkan, fasilitas yang diperbarui, dan kerjasama internasional yang terjalin. Menurut Dr. Budi, seorang dosen di Universitas MH Thamrin, perubahan tersebut menunjukkan komitmen universitas dalam memberikan pendidikan berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman.
Sejarah Universitas MH Thamrin mengajarkan kita pentingnya menghargai jasa para pendiri dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam memajukan bangsa. Dengan memahami sejarah, kita dapat lebih memahami identitas dan nilai-nilai yang menjadi landasan universitas ini. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Joko, seorang tokoh pendidikan, “Sejarah adalah cermin bagi masa depan, kita harus belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.”
Dengan demikian, Universitas MH Thamrin tidak hanya menjadi tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga sebagai bagian dari warisan sejarah bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Sejarah adalah pondasi yang kuat bagi perjalanan universitas ini menuju masa depan yang gemilang.
